Sabtu, 13 Agustus 2016

DARAH DAN SISTEM GOLONGAN DARAH


Darah adalah cairan berwarna merah pekat. Warnanya merah cerah di dalam arteri dan berwarna ungu gelap di dalam vena, setelah melepas sebagian oksigen ke jaringan ( menyebabkan perubahan warna ) dan menerima produk sisa dari jaringan.Pembentukan sel darah berlangsung di dalam sumsum tulang dan sel-sel yang matang ( matur ) akan dilepas ke dalam aliran darah.


Secara umum fungsi darah ialah sebagai berikut :

1.  Alat transpor makanan, yang diserap dari saluran cerna dan diedarkan ke seluruh tubuh.  

2. Alat transpor O2 , yang diambil dari paru-paru atau insang untuk dibawa ke seluruh tubuh

3.  Alat transpor bahan buangan dari jaringan ke alat-alat ekskresi seperti paruparu (gas), ginjal dan kulit (bahan terlarut dalam air) dan hati untuk diteruskan ke empedu dan saluran cerna sebagai tinja (untuk bahan yang sukar larut dalam air).

Sel – sel darah terdiri atas Sel darah merah, lekosit, dan trombosit. Ketiga macam sel ini berasal sel – sel asal yang sama disumsum tulang. Sel – sel asal di sumsum tulang tersebut selanjutnya berdiferensiasi sehingga mengambil bentuk yang berbeda – beda. Setelah matang, sel – sel tersebut keluar dari sumsum tulang dan masuk ke dalam darah dan berada di tempat ini dalam jumlah yang berbeda dan menjalankan fungsi yang berbeda – beda pula. Bahkan lekosit, seperti yang telah diuraikan terdiri atas 5 jenis sel dengan morfologi berbeda, ternyata juga mempunyai peran yang berbeda – beda pula.

Morfologi sel darah merah adalah sel yang terbanyak di dalam darah. Karena sel ini mengandung senyawa yang berwarna merah, yaitu hemoglobin, maka dengan sendirinya darah berwarna merah.

SISTEM GOLONGAN DARAH

Golongan darah adalah hasil dari pengelompokkan darah berdasarkan ada atau tidaknya substansi antigen pada permukaan sel darah merah ( eritrosit ). Antigen tersebut dapat berupa karbohidrat, protein, glikoprotein, atau glikolipid. Golongan darah manusia bersifat herediter, dan sangat tergantung pada golongan darah kedua orang tua manusia yang bersangkutan.  


1.  Golongan darah A memiliki antigen permukaan A.

2. Golongan darah B memiliki antigen permukaan B.

3. Orang dengan golongan darah AB memiliki dua macam antigen permukaan, yang merupakan kombinasi dari antigen A dan antigen B.        

4. Golongan darah O semula dianggap tidak memiliki antigen permukaan.

Adapun isi dari reagen golongan darah A, B, O, AB ini terdapat dari Invitro culture supernatants dari immunoglobulin sel tikus, kemudian dicampur dengan buffer phosphate, sodium chloride,dimana terjadi Anti serum A berwarna biru, Antiserum B berwarna kuning, Antiserum AB tidak berwarna. BCSH. Clin Lab Haem. (1990) Setelah darah ditetesi serum maka akan terjadi beberapa kemungkinan yang akan menunjukkan golongan darah tersebut. Beberapa kemungkinan tersebut yaitu:

a. Jika serum anti-A menyebabkan aglutinasi pada tetes darah,maka individu              tersebut memiliki aglutinogen tipe A (golongan darah A) 

b. Jika serum anti-B menyebabkan aglutinasi, individu tersebut memiliki             aglutinogen tipe B (golongan darah B)  

c. Jika kedua serum anti-A dan anti-B menyebabkan aglutinasi induvidu   tersebut memiliki aglutinogen tipe A dan tipe B (golongan darah AB)      

d. Jika kedua serum anti-A dan anti-B tidak mengakibatkan aglutinasi,maka individu tersebut tidak memiliki aglutinogen (golongan darah O). (Wijaya. 2009)  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar