Darah adalah cairan berwarna merah pekat.
Warnanya merah cerah di dalam arteri dan berwarna ungu gelap di dalam vena,
setelah melepas sebagian oksigen ke jaringan ( menyebabkan perubahan warna )
dan menerima produk sisa dari jaringan.Pembentukan sel darah berlangsung di dalam
sumsum tulang dan sel-sel yang matang ( matur ) akan dilepas ke dalam aliran
darah.
Secara
umum fungsi darah ialah sebagai berikut :
1. Alat transpor makanan, yang diserap dari
saluran cerna dan diedarkan ke seluruh tubuh.
2.
Alat transpor O2 , yang diambil dari paru-paru atau insang untuk dibawa ke
seluruh tubuh
3. Alat transpor bahan buangan dari jaringan ke
alat-alat ekskresi seperti paruparu (gas), ginjal dan kulit (bahan terlarut
dalam air) dan hati untuk diteruskan ke empedu dan saluran cerna sebagai tinja
(untuk bahan yang sukar larut dalam air).
Sel – sel darah terdiri atas Sel darah
merah, lekosit, dan trombosit. Ketiga macam sel ini berasal sel – sel asal yang
sama disumsum tulang. Sel – sel asal di sumsum tulang tersebut selanjutnya
berdiferensiasi sehingga mengambil bentuk yang berbeda – beda. Setelah matang,
sel – sel tersebut keluar dari sumsum tulang dan masuk ke dalam darah dan
berada di tempat ini dalam jumlah yang berbeda dan menjalankan fungsi yang
berbeda – beda pula. Bahkan lekosit, seperti yang telah diuraikan terdiri atas
5 jenis sel dengan morfologi berbeda, ternyata juga mempunyai peran yang
berbeda – beda pula.
Morfologi sel darah merah adalah sel yang
terbanyak di dalam darah. Karena sel ini mengandung senyawa yang berwarna
merah, yaitu hemoglobin, maka dengan sendirinya darah berwarna merah.
SISTEM
GOLONGAN DARAH
Golongan darah adalah hasil dari
pengelompokkan darah berdasarkan ada atau tidaknya substansi antigen pada
permukaan sel darah merah ( eritrosit ). Antigen tersebut dapat berupa
karbohidrat, protein, glikoprotein, atau glikolipid. Golongan darah manusia
bersifat herediter, dan sangat tergantung pada golongan darah kedua orang tua
manusia yang bersangkutan.
1. Golongan darah A memiliki antigen permukaan
A.
2.
Golongan darah B memiliki antigen permukaan B.
3.
Orang dengan golongan darah AB memiliki dua macam antigen permukaan, yang
merupakan kombinasi dari antigen A dan antigen B.
4.
Golongan darah O semula dianggap tidak memiliki antigen permukaan.
Adapun isi dari reagen golongan darah A,
B, O, AB ini terdapat dari Invitro culture supernatants dari immunoglobulin sel
tikus, kemudian dicampur dengan buffer phosphate, sodium chloride,dimana
terjadi Anti serum A berwarna biru, Antiserum B berwarna kuning, Antiserum AB
tidak berwarna. BCSH. Clin Lab Haem. (1990) Setelah darah ditetesi serum maka
akan terjadi beberapa kemungkinan yang akan menunjukkan golongan darah
tersebut. Beberapa kemungkinan tersebut yaitu:
a. Jika serum anti-A menyebabkan
aglutinasi pada tetes darah,maka individu tersebut memiliki aglutinogen
tipe A (golongan darah A)
b. Jika serum anti-B menyebabkan
aglutinasi, individu tersebut memiliki aglutinogen tipe B (golongan darah
B)
c. Jika kedua serum anti-A dan anti-B
menyebabkan aglutinasi induvidu
tersebut memiliki aglutinogen tipe A dan tipe B (golongan darah AB)
d. Jika kedua serum anti-A dan anti-B
tidak mengakibatkan aglutinasi,maka individu tersebut tidak memiliki
aglutinogen (golongan darah O). (Wijaya. 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar